
Apakah itu photo Human Interest?
Fotografi pada jaman sekarang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari – hari, selayaknya juga dengan pengguna media sosial yang begitu banyak, dimana jaman sekarang ada waktu luang sedikit foto, makan di tempat mewah foto, dan masih banyak contoh dimana kita bisa memanfaatkan untuk menyimpan moment dalam kehidupan sehari – hari. Tapi apakah kalian tahu tentang jenis fotografi yang akan kita bahas satu ini Human interest? Yuk tunggu apa lagi bersama potreta ketahui apa itu jenis fotografi human interest.
Photografi human interest (HI) ialah foto dari kehidupan seorang yang memvisualisasikan situasi/mood dan memunculkan simpati dari orang yang menyaksikannya.
Awalannya, human interest fotografi lebih terhitung di dalam sisi dari fotojurnalisme, yakni memvisualisasikan kehidupan dan hubungan manusia dengan lingkungannya, dan lalu mempunyai tujuan agar mengetok hati beberapa orang untuk bersimpati dan lakukan suatu hal untuk menolong subyek photo.
Dalam fotojurnalisme, human interest terhitung dalam sisi fitur. Sisi ini umumnya selipan dan tidak untuk informasi khusus. Kelompok human interest semakin banyak mengenai kehidupan pribadi atau warga biasa yang jarang-jarang dibahas.
Human Interest lumayan luas lingkupnya tetapi kerap digabung-adukkan adukkan dengan kelompok lain seperti Portrait fotografi, culture fotografi (budaya), street fotografi, travel fotografi, conceptual fotografi, dan lain-lain.
Umumnya photo human interest ialah memvisualisasikan kehidupan warga dengan ekonomi kurang kuat atau di wilayah pedalaman, tetapi sesungguhnya human interest tidak batasi pada subyek warga kelas bawah saja, tetapi termasuk juga foto kesuksesan dari warga kelas tinggi.
Photo human interest dapat terdiri dari 1 photo atau serangkaian photo yang menceritakan (foto story/essay).
Panduan dalam memfoto Human Interest
Untuk bikin photo human interest yang baik, diperlukan watak yang kuat/menarik, gestur yang hidup dan narasi yang sentuh.
Human interest umumnya dibikin dengan candid, yakni orang yang difoto tidak berasa dipotret, tidak ditujukan oleh photografer/penata style hingga terkesan natural serta orisinal. Bila ditujukan dan seting lampu, special effect, atau olah digital/kecurangan terlalu berlebih, jadi hasil photo lebih pas masuk ke kelompok portrait atau conceptual fotografi.
Peristiwa dalam memfoto penting, kuasai penataan camera sebagai kewajiban.
Masih hubungannya dengan tangkap peristiwa, pakai photo beruntun untuk tangkap peristiwa yang tiap detiknya berbeda secara cepat.
Lensa telefoto yang mempunyai jarak konsentrasi di antara 50-300mm akan menolong untuk memfoto secara candid, walau lensa menengah dan lebar bisa juga untuk human interest bila Anda mempunyai jalinan yang bagus dengan subyek photo.
Memfoto dengan camera compact juga bisa efisien khususnya memfoto dari dekat. Subyek tidak berasa terancam dan bereaksi seperti saat kita memakai camera DSLR dan lensa yang besar.
Formasi yang bagus ialah yang menunjukkan gestur atau bahasa badan subyek photo dari lingkungan hidupnya.