Desain Standar Ruang AHU


Salah satu tujuan dari sistem AHU adalah untuk memenuhi kebutuhan akan perlindungan terhadap bahan dan peralatan yang dipakai untuk produksi.

Terdapat beberapa masalah yang terkait dengan sistem tata udara atau AHU yang biasanya ada di pabrik, antara lain:

-Pola alur personel, alat, dan bahan baku
-Proses produksi menggunakan sistem tertutup atau terbuka
-Perbedaan aktivitas produksi yang berlangsung di masing-masing ruangan
-Posisi ruangan
-Teknik finishing konstruksi ruang
-Letak pintu
-Strategi pembuatan penyangga untuk ruang udara
-Kebutuhan ruang kosong untuk menaruh instalasi sistem tata udara
-Kebutuhan ruang untuk sirkulasi udara yang masuk dan keluar.
-Sistem AHU atau tata udara tidak bisa sembarangan dipasang karena akan membawa pengaruh untuk produk.

 

Beberapa parameter dari sistem tata udara yang dapat membawa pengaruh untuk produk yaitu:

-Temperatur
-Humiditas
-Partikel yang terbawa di udara
-Tekanan udara dan pola alirannya
-Sirkulasi udara
-Sistem penyaringan

 

Sebelum pemasangan sistem AHU dilakukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperhitungkan:

-Klasifikasi ruangan
-Produk dan material yang dipakai
-Jenis proses apakah padat, cair, atau steril
-Produksi terjadi secara terbuka atau tertutup
-Proses terbuka atau tertutup

 

Sistem tata udara atau AHU setidaknya terbagi menjadi 3 jenis yang memiliki standar masing-masing.

-Sistem udara segar 100% atau full fresh air
-Sistem tata udara yang pertama menggunakan udara segar dari atmosfer secara keseluruhan. Tak ada proses -penggunaan kembali udara dari dalam ruangan. Seluruh udara di dalam ruangan dibuang kembali ke alam bebas.

 

Umumnya sistem ini dipakai di pabrik yang memproduksi atau menggunakan material beracun. Udara dari dalam ruangan telah terkontaminasi oleh bahan berbahaya sehingga tak bisa digunakan kembali.

 

Sistem resirkulasi

Sistem resirkulasi menggunakan satu supply udara yang bersumber dari ruangan. Udara tersebut terus menerus berputar dan disaring kembali sehingga tetap bersih dan bebas dari kontaminasi. Ciri khas dari sistem ini adalah adanya filter untuk menyaring udara.

 

Sistem ekstraksi atau exhaust

Apabila keadaan memungkinkan, debu dan kotoran dapat dibersihkan dari sumbernya. Titik untuk ekstraksi sebaiknya diletakkan di dekat sumber debu. Caranya adalah menggunakan kipas exhaust atau ventilasi.

 

Pengkajian Risiko

Dalam sebuah sistem apa pun diperlukan evaluasi untuk mengkaji risiko yang mungkin terjadi. Hal ini juga berlaku untuk sistem pre filter AHU. Cara untuk mengkaji risiko adalah memecah sistem menjadi bagian yang lebih kecil dan melakukan evaluasi terhadap Critical Process Parameters (CPPs).

CPPs merupakan turunan dari Critical Quality Atributes (CQAs). Setiap komponen penyusun sistem dapat memengaruhi kemampuan untuk menjaga agar CPPs tetap dalam ambang normal. Oleh sebab itu dibuatlah pembatasan pada sistem untuk meningkatkan keberhasilan dalam mengkaji risiko.

 

Ada beberapa kegagalan yang mungkin terjadi dalam sistem tata udara, antara lain:

-Udara tak dapat mengalir
-Udara tidak tersaring dengan baik
-Kelembapan udara tak dapat dikendalikan
-Kegagalan fungsi salah satu atau beberapa komponen sekaligus
-Mengingat sistem tata udara cukup rumit dan butuh perhitungan yang teliti, sebaiknya Anda tak tergesa melakukan pemasangan.