Selama ini kami mengenal kartu kredit sebagai fasilitator aktivitas-kesibukan konsumtif, dan memang demikianlah tujuan awal kartu ini dibuat pertama kali oleh American Express terhadap 1958 (Untuk mempermudah mereka yang sering bepergian/wisata). Tetapi, di dalam perjalanannya, penggunaannya semakin luas, terhitung untuk usaha. Kami mengenalnya bersama julukan perusahaan credit card.
Umumnya, didalam menjalankan usaha, bahkan yang masih berskala mikro-kecil, kapital berasal berasal dari uang si pemilik bisnis. Uang tunai pun jadi fondasi untuk menjalankan operasional. Tak sedikit pula corporate besar masih memakai uang tunai untuk sebagian bagian operasional. Artikel ini akan memberi tambahan argumen bahwa memakai perusahaan credit card lebih menguntungkan dibanding tunai.
Tetapi, sebelum tersebut, kudu diketahui pernah soal kartu kredit korporat tersebut sendiri.
Mengenal Kartu Kredit Korporat
Ketika seseorang bertransaksi kenakan kartu kredit, terhadap dasarnya ia bukan memakai uangnya sendiri, tetapi milik penerbit kartu–biasanya bank. Bersama dengan kata lain, si pemegang kartu sudah meminjam uang. Pinjaman ini akan konsisten diakumulasikan sampai terhadap periode eksklusif si pemegang uang mesti melunasinya.
Cara kerja perusahaan credit card pun demikian. Bedanya, transaksi yang berlangsung di dalam rangka usaha. Layaknya yang didefinisikan Investopedia, kartu kredit korporat amat mungkin karyawan mengeluarkan biaya bisnis–seperti menginap di hotel atau membeli tiket pesawat–tanpa mesti kenakan kartu atau uang tunai mereka sendiri. Biaya yang dapat di-cover diatur di dalam kebijakan corporate.
Sebagian bank di Indonesia yang mengeluarkan kartu kredit korporat adalah Bni, Bca, Maybank, dan Cimb Niaga.
Gara-gara bukan pakai uang karyawan, pemakaian perusahaan credit card akan menekan angka reimbursement yang prosesnya lumayan merepotkan. Tetapi kelebihannya tidak cuma tersebut. Kami akan membahasnya di bagian akhirnya.
Biasanya julukan corporate akan tertera di kartu, juga bersama sebutan karyawan yang ditunjuk sebagai pemegang kartu. Bukan seluruh karyawan akan beroleh kartu korporat. Karyawan bagian sales, misalnya, akan lebih kemungkinan terima fasilitas ini ketimbang karyawan divisi produksi. Tanda tangan karyawan akan tertera di bagian belakang kartu, mirip layaknya kartu kredit personal.
Corporate yang hendak punyai perusahaan credit card kudu mencukupi sejumlah syarat yang membuat bukan seluruh mampu memilikinya. Tidak benar satunya gara-gara corporate perlu punyai aset bersama nilai eksklusif. Di Maybank, misalnya, ditetapkan minimal aset corporate perlu Rp 100 miliar.
Tak sekedar tersebut tersedia sejumlah persyaratan generik lain. Tidak benar satu yang paling generik pasti saja formulir pengajuan perusahaan credit card. Corporate juga perlu melampirkan sejumlah dokumen lain, layaknya:
- Laporan keuangan beberapa tahun terakhir
- Dokumen legalitas usaha (misalnya SIUP, NPWP, akta pendirian).
- Fotokopi KTP pengurus perusahaan
- Rekening koran beberapa bulan terakhir
Keunggulan Perusahaan Credit Card Dibanding Tunai
Di bagian atas sudah dinyatakan bahwa memakai kartu kredit untuk usaha kurangi keperluan untuk reimbursement yang biasanya lumayan memakan waktu–karena banyaknya dokumen yang kudu diurus dan verifikasi. Tetapi, di luar tersebut, tersedia lebih dari satu keunggulan lain dibanding pemanfaatan tunai, menurut Belajar Teknologi berikut keunggulan nya Belajar Teknologi :
1. Beri tambahan akses lebih ke kapital
Bukan sanggup dimungkiri bahwa tidak benar satu fungsi berasal dari kartu kredit adalah akses pada uang yang bukan kami punyai. Ia memungkikan kami terhubung lebih berlimpah ketimbang energi beli sesungguhnya. Hal itu juga berlaku didalam perusahaan credit card. Limit yang ditetapkan bank tentu lebih besar dibanding memakai kartu kredit biasa.
Akses ke kapital layaknya ini pasti saja selalu berfungsi untuk usaha, bahkan terhadap era-era perluasan atau pengembangan bisnis.
2. Terlalu mungkin transaksi lebih cepat
Corporate sering kudu mengeluarkan dana untuk hal-hal mendesak. Masalahnya uang tunai tersebut bukan selalu ada tiap-tiap sementara. Pun bersama dengan pinjaman (Utang) ke bank yang butuh proses lama–dan belum pasti pula disetujui. Di sinilah keistimewaan lain perusahaan credit card. Ia dapat digunakan kapan pun.
Akses cepat ke dana pasti saja bisa beri tambahan usaha fleksibilitas yang diperlukan untuk berkembang. Ia mengakibatkan corporate lebih gesit.
3. Memudahkan pembayaran
Pemakaian uang tunai tersebut benar-benar terbatas. Ia cuman bisa digunakan ketika pembeli dan penjual bertatap muka atau bertemu segera. Di sisi lain, hampir tak tersedia batasan pemakaian perusahaan credit card. Kelebihannya paling kentara ketika corporate hendak membeli barang secara online atau di pasar luar negeri.
Mengenakan kartu kredit untuk transaksi business-to-business juga menaikkan interaksi bersama vendor gara-gara sanggup cair lebih cepat dibanding cara lain, misalnya melalui cek atau pos.
4. Beroleh harga paling baik berasal dari vendor
Tidak cuman memudahkan pembayaran, pemakaian perusahaan credit card juga meringankan. Penyedia kartu akan beri tambahan laporan transaksi terhadap akhir periode. Di dalamnya terdapat information ke mana saja uang dibelanjakan. Laporan itu terhadap pada akhirnya sanggup jadi bahan rujukan memilih vendor yang sedia kan harga paling kompetitif, lebih-lebih dapat jadi alat negosiasi atau tawar-menawar.
Alternatifnya pun berlimpah sebab mencakup vendor berasal dari luar negeri. Ditambah kembali, tak terhitung penyedia kartu menambahkan promo bagi transaksi layaknya ini.
5. Manajemen keuangan lebih gampang
Waktu kenakan uang tunai, terhadap pada akhirnya corporate akan memasukkan knowledge-information transaksi ke platform pembukuan secara manual. Cara ini berpotensi membawa dampak kesalahan entri knowledge. Bersama dengan perusahaan credit card, penyedia kartu menopang mereka bersama mengintegrasikan information transaksi ke didalam platform akuntansi yang memicu klien tak wajib ulang jalankan entri information manual.
Bersama dengan terbebas berasal dari kerja-kerja manual yang berat, maka karyawan mampu fokus untuk hal-hal lain yang lebih produktif.
6. Tingkatkan kontrol pengeluaran
Corporate yang mengenakan perusahaan credit card dapat menerapkan kebijakan pengeluaran bersama dengan lebih ketat. Misalnya soal batasan jumlah dan tipe transaksi. Bersama dengan uang tunai atau reimburse pun sebenarnya corporate mampu melaksanakan tersebut. Sekedar saja potensi penyelewengan lebih kemungkinan berjalan, misalnya karyawan ternyata melebih-lebihkan pengeluaran berasal dari yang sebenarnya.
Suatu survei terhadap 2019 lalu menemukan 56 prosen responden mengaku terdapat peningkatan pengajuan reimbursement yang bukan disesuaikan didalam tiga year paling akhir (Bukan dijelaskan apakah biaya itu diganti atau bukan).
7. Beroleh promo berasal dari penyedia kartu
Tak tersedia keistimewaan tambahan sementara corporate kenakan uang tunai atau reimburse. Sebaliknya, segudang benefit yang sanggup dirasakan bersama dengan perusahaan credit card. Merupakan hal yang generik bagi penyedia kartu beri tambahan sejumlah promo bagi klien mereka, misalnya saja otomatis memperoleh asuransi perjalanan selagi membeli tiket bersama kartu kredit atau potongan-potongan harga.
Insentif terutama diberikan bagi corporate yang baru mempunyai kartu kredit–yang juga merupakan upaya menarik lebih segudang pelanggan. Cobalah mengecek reward yang ditawarkan kala memilih penyedia jasa.
8. Tingkatkan kepuasan karyawan
Prosedur reimbursement kadang menyebabkan kesal karyawan gara-gara dapat saja uang pengganti cair terlambat. Reimbursement juga jadi pekerjaan yang memadai berat bagi team keuangan. Sebab perusahaan credit card menghilangkan keperluan untuk tersebut, maka secara bukan segera penggunaannya juga amat bisa saja menambah kepuasan karyawan, baik mereka yang disuruh bertugas atau team keuangan.
Tidak cuman tersebut, pemegang kartu juga akan merasa bangga gara-gara ia akan menganggap dipercaya corporate memegang kartu kredit.