Kriteria Desain Logo Yang Baik

Saya sudah sebagian kali menampilkan tutorial dan contoh-contoh desain logo yang baik. Namun, sepertinya tetap banyak saja yang bertanya, apa sih memang yang dimaksud dengan desain logo yang baik? Nah, terhadap blog post kali ini, Sribu akan coba menyebutkan dengan lebih rinci, persyaratan apa yang mesti dimiliki sebuah karya desain logo, supaya sanggup dinilai baik.

Desain logo yang baik mesti punya ciri khas yang kuat, mengandung pesan yang tepat, gampang diaplikasikan, punya grafis yang menarik perhatian, wujud yang sederhana, serta sanggup menjangkau obyek yang sudah ditetapkan. Untuk itu, sebuah jasa desain logo haruslah dibuat dengan mengacu terhadap lima komitmen utama berikut ini:

 

1. Kesederhanaan

Mengapa “kesederhanaan” benar-benar penting, apalagi Sribu tempatkan terhadap poin pertama? Sebab, dengan mendesain logo secara sederhana, maka logo akan lebih gampang dikenali, lebih gampang diaplikasikan didalam beraneka medium, dan tak gampang dilupakan. Itulah sebabnya, di kalangan desainer, juga desainer logo, dikenal komitmen KISS – Keep It Simple, Stupid. Prinsip berikut menekankan pentingnya kesederhanaan didalam mendesain logo, supaya logo lebih berkesan dan sanggup memberikan pesan dengan lebih efektif.

Selain itu, mengingat bahwa logo merupakan identitas perusahaan di mata publik, desain logo yang simple akan lebih gampang dikenali, walaupun hanya dengan sekilas menyaksikan billboard kala tengah melaju di jalur raya, tengah sibuk memilah-milih aneka produk di pusat perbelanjaan, ataupun tengah membolak-balik halaman majalah dan menggonta-ganti saluran televisi.

 

2. Kesan yang mendalam

Mengekor ketat di belakang kesederhaan adalah kesan yang mendalam. Desain logo yang efisien haruslah gampang diingat, dan perihal ini sanggup dicapai dengan punya logo yang mengandung pesan yang sesuai.

3. Keabadian

Desain logo yang baik haruslah abadi dan tidak dimakan usia. Jadi, sebelum saat Sribuddies memutuskan sebuah desain logo, coba tanyakan dulu, apakah desain logo berikut tetap efisien terhadap 10, 20, apalagi 50 tahun mendatang.

Ingatlah bahwa desain logo tidak serupa dengan industri fashion, di mana tren konsisten berkunjung dan pergi. Identitas merek haruslah berumur panjang, dan selalu menonjolkan ciri khas yang serupa hingga sebagian dekade mendatang.

Salah satu contoh desain logo abadi adalah Coca Cola. Dibandingkan dengan head-to-head competitornya, Pepsi Cola, Coca Cola lebih sanggup mempertahankan identitas mereknya. Tidak percaya, coba saja Sribuddies bandingkan desain logo Pepsi Cola dan Coca Cola di bawah ini. Perhatikan bagaimana logo Coca Cola tidak mengalami perubahan bermakna sejak tahun 1885. Ya, itulah yang Sribu maksud dengan desain yang abadi. Desain yang abadi adalah tidak benar satu persyaratan desain logo yang baik.

 

4. Kemudahan aplikasi

Logo yang efisien mesti sanggup menonjol di beraneka tempat dan aplikasi. Logo mesti fungsional. Untuk alasan ini, logo mesti dirancang didalam format vektor, untuk menegaskan bahwa logo sanggup diubah ukurannya dengan skala berapa pun. Logo pun sebaiknya mesti sanggup bekerja didalam format horizontal maupun vertikal.
Untuk memenuhi semua persyaratan di atas, disarankan logo didesain secara hitam-putih saja terhadap awalnya.

Hal ini memicu fokus logo berada terhadap rancangan dan bentuk, bukan terhadap sifat subjektif warna. Selain itu, sebab logo akan digunakan untuk jangka kala yang benar-benar lama, mencermati juga biaya cetak, sebab jikalau desain logo benar-benar kompleks, kebanyakan akan membutuhkan biaya cetak yang lebih tinggi. Hal ini, terhadap jangka panjang, akan berimbas memadai besar bagi pertumbuhan usaha Sribuddies.

Di samping itu, sebagai klien, Anda pun sebaiknya paham perbedaan antara proses warna CMYK, Pantone dan RGB. Ketika merancang logo, proses warna Pantone lebih dianjurkan.

 

5. Ketepatan sasaran

Desain logo yang baik mesti sesuai dengan obyek yang inginkan disampaikan oleh pemiliknya. Sebagai contoh, jikalau Anda merancang sebuah logo untuk toko mainan anak-anak, maka akan lebih tepat untuk memakai font yang kekanak-kanakan & skema warna yang ceria. Sebaliknya, jangan jalankan ini jikalau Anda merancang logo untuk sebuah firma hukum.

Yang juga penting untuk diingat adalah bahwa logo tidak mesti selalu menunjukkan produk atau layanan yang dijual atau ditawarkan pemiliknya. Misalnya, logo untuk sebuah merek mobil tidak mesti menunjukkan mobil, logo untuk sebuah merek pc tidak mesti menunjukkan komputer, dst. Harley Davidson, misalnya. Meski produk utamanya adalah motor, tetapi Sribuddies tidak akan menemukan gambar motor terhadap logonya. Nokia pun demikian, tidak menampilkan ponsel, yang merupakan produk unggulannya. Jadi, logo murni bermanfaat sebagai alat identifikasi.