Kue Puthu Lanang Bu Soepijah Asli Malang
Nach, kamu yang merencanakan mudik ke Malang, ada referensi kulineran legendaris di kota elok ini. Satu diantaranya Puthu Lanang yang tidak cuman sedap, tetapi juga legendaris. Ingin tahu dengan puthu lanang di Malang ini? Yok, baca penjelasannya di bawah ini.
Pencinta kulineran Malang tentu tidak asing dengan jajan tradisionil ini. Yup, nama Kue Puthu Lanang Bu Soepijah telah terkenal dan dikenali beberapa orang. Ini tidak lain karena kelegendarisannya yang bertahan beberapa puluh tahun. Sama seperti yang dijumpai, jajan ini ada pertama kalinya di tahun 1936.
Tidak seperti saat ini, Bu Soepijah atau Bu Supiah dan suaminya Abdul Jalal jualan keliling daerah. Baru tahun 1993, mereka jual puthu di gang buntet di teritori Celaket.
Kue Puthu Lanang Bu Soepijah Asli Malang
Semenjak ada di Gang Buntet, Jl. Beskal Agung Suprapto, Teritori Celaket, warung simpel dengan modal gerobak ini tidak pernah terlepas dari perhatian. Walau sekian tahun berjualan, rasa yang dijajakan tidak pernah berbeda. Ketenaran itu membuat penerus Bu Supaih berinisatif untuk mempermanenkan nama puthu lanang. Sekarang merek Putu Lanang telah dipaten dan dibarengi hak cipta. Kece kan?
Jajan tradisionil yang dihidangkan dengan daun pisang ini bukan hanya mempunyai wewangian yang menarik. Tetapi, cita-rasanya buat suka. Seperti umumnya, puthu ini dibuat dari tepung beras, parutan kelapa, gula merah dan gula jawa. Adonan itu ditempatkan ke tabung bambu saat sebelum ditempatkan di atas alat khusus. Tetapi, ukuran yang dipakai berikut yang hasilkan rasa spesial. Resep itu turun-temurun dari Bu Supiah yang diturunkan ke anak-anaknya.
Kesedapan dari puthu itu membuat beberapa orang ikhlas berbaris panjang. Bahkan juga, tempat makan yang membuka dari jam 5 sore hari ini dapat habis dalam kurun waktu kurang dari 4 jam. Selainnya puthu, rupanya di sini banyak juga jajan tradisionil yang tidak kalah mengunggah hasrat. Ada cenil, lupis, dan klepon. Harga dapat dijangkau dengan jatah cukup mengenyangkan. Kamu bisa juga sekaligus mengombinasikan beberapa menu di sini jadi satu. Rasanya tidak perlu disangsikan kembali.
Jajan tradisionil Indonesia banyak jenisnya. Sayang, tidak seluruhnya masih bertahan di dalam tengah munculnya kulineran modern di luar negeri. Tidak ingin kehilangan cemilan spesial seperti Puthu Lanang? Yok, lestarikan kulineran Nusantara.