Memperbaiki Finansial di Tengah Pandemi

Di tengah kondisi perekonomian yang belum ulang stabil akibat virus corona atau covid-19, membawa dampak penduduk cemas pada keuangan.

Di kondisi yang tidak tentu layaknya saat ini ini mendorong kami untuk melacak paham lebih perihal literasi keuangan dan detail untuk mengambil ketentuan untuk tingkatkan kesejahteraan.

Berikut adalah lima cara yang bisa dikerjakan untuk tingkatkan kesejahteraan ekonomi di tengah pandemi.

 

1.Berinvestasi

Menurunnya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pandemi, terkandung potensi untuk digarap. Berdasarkan knowledge penutupan 2019, tersedia 2,47 juta investor terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Angka ini tidak raih satu prosen berasal dari populasi manusia yang raih 260 juta orang.

Saat ini jadi peluang bagi investor lokal menyuntikan uangnya ke bursa yang mayoritas dananya bersumber berasal dari pihak asing. Hal ini mengurangi ketergantungan pada dana asing bisa mewujudkan pasar modal yang lebih stabil ini menjadi Solusi finansial kala pandemi.

Selain saham, peer-to-peer lending juga diminati. Anda bisa meminjamkan uang ke individu atau usaha lewat perusahaan teknologi. Nantinya, keuntungan bisa diperoleh berasal dari bunga pinjaman.

 

2. Lebih bijak menyesuaikan keuangan

“One must learn to be reach. To be poor, anyone can manage,” (semua wajib studi jadi kaya, karena semua bisa bertahan di selagi miskin), begitulah kata tokoh antagonis Gustavo Fring dalam serial Breaking Bad.

Di kondisi yang serba tidak tentu ini membawa dampak kami lebih waspada mengeluarkan uang dan pilih menabung untuk megangtisipasi perihal tak terduga. Saat ini selagi yang tepat untuk merencanakan finansial, jika belum miliki perencanaan dan memperbaikinya, jika sebelumnya miliki siklus keuangan yang kurang baik.

Intinya, kami wajib mengurangi tingkah laku konsumtif, memperbanyak menabung, berinvestasi dan miliki lebih berasal dari satu sumber pendapatan.

 

3.Mengidentifikasi peluang
Pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mengimbau penduduk untuk berkegiatan di rumah. Hal ini membawa dampak semua organisasi usaha maupun nirlaba putar otak untuk tetap beroperasi secara daring. Institusi pendidikan, pemerintahan dan perusahaan teknologi turut menyelenggarakan seminar daring atau webinar yang tidak dipungut biaya.

Kita bisa pakai selagi di rumah untuk ikuti seminar-seminar tersebut. Selain itu, kami juga bisa ikuti online course di edx.org. Dengan begitu kami bisa studi perihal manajemen keuangan pribadi, pengantar investasi dan akuntansi dasar.

 

4. Disiplin

Membangun sifat perlu untuk keberlangsungan hidup. Tidak hanya menyusun perencanaan keuangan, kami juga menjalankannya. Sifat disiplin dan berlatih mengendalikan diri merupakan perihal perlu untuk menyesuaikan keuangan.

 

5. Memberikan sumbangan

Walau di masa sukar layaknya ini, baiknya kami tidak lupa mewujudkan nilai kepedulian pada sesama. Kita hadapi pandemi ini tidak sendirian dan banyak yang lebih sukar kehidupannya berasal dari kita.

Untuk itu, mari beri tambahan beberapa rezeki untuk mereka yang membutuhkan, karena motivasi kapitalisme dalam tingkatkan literasi keuangan wajib diseimbangi bersama nilai-nilai sosialisme.