Packing Barang di Atap Mobil Untuk Mudik
Jumlah barang yang berlebih untuk dibawa mudik dan tidak tertampung di bagasi seringkali di tempatkan di atap mobil. Menaruh barang di atap, lebih-lebih tanpa roof rail, sebisa mungkin dihindari sebab berdampak terhadap kestabilan kendaraan, lebih-lebih keselamatan jiwa seisi mobil dan pengguna jalan lainnya.
Namun sering kadang situasi tersebut tidak bisa dihindari. Bermodal seutas tali tambang dan terpal sebagai pembungkus, barang bawaan berlebih itu ikut dibawa.
Segala pengaruh tidak baik yang berpotensi terjadi di perjalanan mesti diminimalisasi, seperti ikatan tidak kuat, tersedia barang yang terempas sebab laju mobil dan kuatnya terpaan angin, sampai barang-barang basah sebab kehujanan.
Rovy Arfian, bagian komunitas Toyota Avanza Veloz (Velozity) yang juga teratur pulang kampung tiap-tiap Lebaran, sharing pengalaman soal barang bawaan berlebih.
“Barang di atap mobil itu enggak aman, pengalaman saya begitu sampai di kampung barang bawaan basah semua. Memang saya tidak benar selagi itu sebab segera taruh di atap enggak gunakan roof rail ataupun roof rack. Setelah di cek tas dan kardus yang cuma ditutupi terpal di bagian atasnya itu basah sebab air hujan. Air yang mengalir di atap masuk melalui selah-selah dan merembes,” lanjut pria berusia 32 th. itu.
Pria yang dapat mudik ke Sumatera Barat itu menegaskan, packing barang di atas mesti sangat diperhatikan supaya aman.
“Sebaiknya barang di atas dibungkus seperti kado. Terlebih dahulu gelar terpal korea di atap, lantas atur barang bersama dengan benar. Lalu tutupi semua barang bersama dengan terpal dan ikat kuat bersama dengan tali,” papar karyawan swasta itu.
Selain itu, menyimak juga ketinggian barang serta bobot tiap-tiap tas atau kardus yang di tempatkan di atap. Hal ini dijalankan supaya mobil tidak nyangkut selagi lewat jalan yang mempunyai portal atau penghalang. Serta untuk menjauhi rusaknya di atap dan kaca jendela mobil.
“Paling safe sebenarnya gunakan roof rack, menjadi tenang. Kalau terdapatnya cuma roof rail dari standar pabrik, bisa dipakai bersama dengan membeli palang tambahan untuk menyimpan barang. Tapi jangan di tempatkan segera di atap. Efeknya itu banyak, atap bisa penyok lebih-lebih saya pengalaman kaca depan retak sebab beban dari barang menghimpit ke atap selagi melalui jalan jelek. Lebih bagus kembali kecuali barang bawaanya bisa masuk ke didalam kabin. Enggak mesti repot cari terpal, ikat sana-sini,” pungkas dia.