Pengetahuan Tentang Gas Alam
Sebelum mengkaji gas alam lebih jauh, alangkah baiknya misalnya terutama dahulu kami bisa tahu step pembentukan gas alam.
Gas terbentuk di suatu area dimana terdapat sejumlah besar bahan-bahan organik yang mengalami proses pembusukan dan disekelilingnya kekurangan oksigen, seperti di tanah berlumpur dan rawa maka sebagian besar hidrogen sulfida (H2S) dan gas rawa atau metana (CH4) dapat terbentuk sebagai hasil berasal dari adanya kesibukan bakteri.
Semakin di dalam bahan organik tersebut, oksigen di dalam gas dapat berkurang dan selanjutnya menghilang, waktu kuantitas metana dan nitrogen dapat mengalami peningkatan. Bila suatu sumur yang dibor hingga titik kedalam khusus membuahkan gas yang terdiri berasal dari campuran komonen hidrkorabon dan nonhidrokarbon dengan volume yang bervariasi, maka gas yang diperoleh berikut disebut gas alam dengan Flow Meter Digital.
Penggolongan Gas Alam, Jenis-Jenis Senyawa di Dalamnya dan Nilai Kalornya
Umumnya, gas yang ditemukan pada suatu sumur kondisinya bercampur dengan crude oil (minyak bumi) atau secara praktis diperoleh sebagai fasa gas di dalam crude oil. Namun kerap terhitung ditemukan gas alam yang tidak join dengan crude oil. Sehingga, waktu ini style gas alam dibedakan jadi dua yakni associated gas dan non-associated gas. Kedua style gas berikut didefenisikan (di Amerika Serikat) sebagai:
Non-Associated gas, merupakan gas alam bebas, atau gas yang tidak menyatu dengan minyak bumi di di dalam suatu reservoir.
Associated gas, adalah gas yang ditemukan berbarengan dengan minyak bumi pada satu reservoir.
Dissolved gas, adalah gas alam yang di dalam larutan dengan minyak bumi pada kondisi reservoir.
Di sebagian negara, terminoligi untuk associated gas udah terhitung dissolved gas.
Senyawa Yang Terkandung Dalam Gas Alam
Senyawa parrafin atau disebut terhitung alkana merupakan style senyawa yang paling dominan di dalam gas alam. Sementara senyawa yang paling simple yakni metana, etana serta propana. Untuk senyawa propana, bisa terhitung ditemui di dalam bentuk gas maupun cairan bergantung pada kondisi suhu dan tekanan. Terdapat terhitung senyawa heksana, pentana dan heptana yang tetap bersifat cair. Umumnya, senyawa parafin bertitik didih lebih tinggi volumenya lebih di dalam suatu campuran gas alam.
Perlu dikatehui bahwa non-associated gas secara tipikal punya kandungan senyawa metana di dalam kuantitas lebih tinggi dan parafin lainnya lebih rendah misalnya dibandingkan dengan associated gas. Gas alam terhitung punya kandungan senyawa hidrokarbon aromatik seperti benzena dan toluena namun di dalam kuantitas sedikit, serta sebagian senyawa sulfur organik terhitung di dalam kuantitas kecil.
Bila gas alam punya kandungan etana dan homolog parafin di dalam kuantitas besar, maka kebanyakan gas alam berikut dapat diekstraksi supaya membuahkan Natural Gas Liquid (NGL) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). NGL punya kandungan iso-butana, hekasana, pentana dan sebagainya, waktu LPG kadar utamanya yakni popana dan butana. Kedua product berikut merupakan product yang berharga, baik untuk bahan bakar maupun untuk komuditas export.
Mungkin sebagian berasal dari Anda dulu mendengar sebutan “dry gas”, “lean gas” dan “wet gas”, lantas apa maksud berasal dari sebutan tersebut? Gas alam dapat disebut “dry” misalnya anggota berasal dari komponen cairnya yang bisa diektrak terlampau kecil, yakni kurang berasal dari 0,1 gal/mcf gas. Untuk style gas, porsinya pada 0,1-0,3 gal/mcf, waktu wet gas porsinya lebih berasal dari 0,3 gal/mcf. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat tabel perihal senyawa-senyawa parafin di dalam gas alam di bawah.
Gas alam yang diperoleh berasal dari sumur terhitung punya kandungan gas non hidrokarbon, seperti karbon dioksida, hidrogen sulfida dan nitrogen. Gas non hidrokarbon berikut sudah pasti tidak bisa terbakar dan sebagian diantaranya terdapat di dalam kuantitas besar. Sedangkan gas-gas lainya seperti argon, helium kerap terhitung ditemukan pada gas alam namun di dalam kuantitas yang kecil.
Gas alam terhitung punya kandungan uap air, air berikut berasal berasal dari batuan reservoir area gas berikut terakumulasi di bawah perut bumi. Kandungan uap air ini bisa dikatakan sebagai impurities (pengotor), supaya mesti dihilangkan dengan metode refrigeration, absorbsi glycol atau bisa terhitung dikeringkan dengan desiccant sebelum akan gas berikut dijual ke pasaran.
Apabila gas alam punya kandungan hidrogen sulfida (H2S) di dalam kuantitas besar, maka gas berikut diakui “sour”. Sama halnya dengan uap air, kadar H2S terhitung diakui sebagai zat pengotor dikarenakan bersifat korosif. Hidrogen Sulfida secara umum bisa dihilangkan dengan treating pakai larutan etanolamin (etil amine). Larutan ini terhitung bisa menghilangkan karbon dioksida dan uap air.
Gas alam misalnya ditujukan untuk kepentingan pemanasan, kebanyakan punya kandungan metana berjumlah 85-90%, dengan sedikit homolog parafin, waktu kadar non hidrokarbon yang disarankan yakni maksimal 15%, memiliki specific gravity (SG) pada 0,58-0,79 ( SG udara= 1) serta nilai kalor 950-1200 btu/cf.
Nilai Kalor Gas Alam
Nilai kalor gas alam untuk kepentingan komersial lebih tinggi hampir dua kali misalnya dibandingkan dengan nilai kalor town gas, namun specific gravity keduanya tidak jauh berbeda. Seperti yang kami ketahui bahwa, pembakaran sempurna berasal dari gas yakni hasil pembakaran yang cuma membuahkan karbondioksida dan uap air supaya tidak mengundang polusi pada udara. Pembakaran sempurna terpengaruh oleh ukuran orifice dan burner yang tepat.
Kualitas gas komersial ditentukan dengan hasil perbandingan Wobbe Number, nilai wobbe number diperoleh berasal dari hasil penggabungan pada nilai kalor dan specific gravity, serta tunjukkan range mutu gas untuk memastikan ukuran orifice burner.