Sawit RI Terpuruk, Litbang untuk Diversifikasi Produk Turunan CPO
Penguatan pemberian dari pelaku bisnis dan pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan (litbang) atau research and development (R&D) di industri sawit, dinilai bisa menjadi solusi di tengah banyaknya tekanan di sektor tersebut.
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan, sementara ini industri minyak kelapa sawit mentah alias CPO (crude palm oil) dan produk turunannya tengah mengalami tekanan yang besar. Selain tertekan oleh kampanye hitam yang dilaksanakan oleh beberapa negara seperti Uni Eropa, harga komoditas selanjutnya terhitung tengah anjlok di pasar global.
Untuk itu, dia menilai pemberian dari sisi litbang yang kredibel, baik dari pemerintah dan pelaku bisnis dalam pengembangan industri sawit benar-benar dibutuhkan. Sebab, menurutnya, selama ini industri sawit belum dapat dukungan secara maksimal dari sisi litbang. Hal itu sebabkan Indonesia, sebagai salah satu produsen CPO terbesar dunia, sering ada problem dalam melawan kampanye negatif yang dilaksanakan sejumlah negara.
“Apalagi, kampanye negatif, seperti yang dilaksanakan di negara-negara Uni Eropa didasarkan kepada riset dan penelitian yang mereka melaksanakan sendiri. Maka dari itu kita perlu melaksanakan counter attack lewat sisi yang sama.
Dia meyakni, andaikan semua usaha dan pemberian pada industri CPO dari pemerintah dan semua stakeholders perihal meraih pemberian dari hasil penelitian yang kredibel maka pasar sawit yang sementara ini tengah tertekan dapat bangkit kembali.
“Saya terhitung percaya minyak sawit menggunakan Fill Rite Flow Meter dan industri sawit di Indonesia dapat menjadi primadona kembali untuk mendatangkan devisa yang besar. Industri sawit terhitung dapat bisa menolong ekonomi Indonesia dalam membuka lapangan kerja yang besar,” ujarnya.