Trik gila joki ujian masuk kampus
Kasus perjokian untuk masuk perguruan tinggi ulang mencoreng dunia pendidikan tanah air. Pada Senin (11/5) kemarin, panitia penerimaan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menangkap lima orang pelaku perjokian selagi ujian sedang berlangsung.
Para pelaku diamankan selagi ikuti tes penerimaan mahasiswa baru untuk Fakultas Kedokteran yang telah terjadi kira-kira 30 menit. Lima orang berikut terdiri dari 4 orang berjenis kelamin perempuan dan seorang laki-laki.
Fitriani, tidak benar seorang satpam mengungkapkan, pelaku pertama ditangkap di Gedung Kuliah Bersama I di Lantai 5. Pelaku pertama satu orang laki-laki itu lantas menyeret pelaku lain, dari lantai 4 sebanyak 2 orang, dan lantai 3 sebanyak 2 orang.
“Tadi yang diamankan kabel-kabel yang menempel di kaos. Kalau sekilas yang muncul sebetulnya hanya kaos pinggir tersedia kabelnya
Setelah ditelusuri, modus pelaku bikin menggaet pelanggan tergolong rapi. Mereka menggunakan peralatan canggih yang didesain khusus untuk melancarkan aksinya provinsi.
Apa saja siasat yang digunakan pelaku joki itu
Handphone dan baterai taruh di dalam kelamin
Aktor di balik aksi perjokian di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terkuak. Tiga orang yang dikira operator perjokian diamankan, sesaat sehabis meringkus lima orang peserta tes yang menggunakan jasa mereka.
Ketiganya ditangkap di lingkungan kampus, sehabis pada mulanya petugas menjebaknya. Polisi berbarengan korban menjebak, begitu berkunjung langsung menyergapnya.
Para joki ini terbilang telah memiliki persiapan dan cekatan dalam lakukan aksinya. Mereka menggunakan peralatan komunikasi canggih dan disembunyikan di balik baju.
“Handphone dan baterai ditempatkan di kelamin untuk laki-laki. Sementara untuk perempuan alat-alat itu ditempatkan di rambut,” kata Fauzan, Pembantu Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang
Menurut Fauzan, telephone seluler itu terangkai bersama kabel dihubungkan bersama perangkat pengeras suara telah dimodifikasi.
Jenis pengeras suara itu terlalu kecil dan ditempatkan di dalam lubang telinga. Bahkan bikin mengambilnya dari telinganya terlalu sulit dan perlu ditarik menggunakan magnet.
Sementara kabel-kabel penyambung ditempelkan menggunakan plester di punggung, pundak dan dada pelaku. Rangkaian itu lantas mengirimkan tanda suara maupun gambar lewat server mini.
Bawa mini server
Panitia Penerimaan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang sukses menangkap lima joki kti kedokteran selagi test berlangsung. Pelaku terdiri dari empat perempuan dan satu pria. Empat orang itu dikira adalah sebuah kelompok terorganisir jaringan, selagi sang pria menjalankan aksinya seorang diri.
Sementara bagi joki perempuan, alat-alat itu dibungkus bersama kain dan ditempatkan di kepala. Bungkusan berikut tertutup oleh jilbab. Para joki perempuan berhijab itu termasuk menggunakan aksesories ditempatkan di anggota belakang kepala atas bikin menutupi alur elektronik, agar muncul menonjol. Orang memandang pun tidak curiga.
“Pelaku mempunyai mini server yang dimasukkan di dalam tas. Karena seluruh peserta dilarang mempunyai tas, pelaku tempatkan tas memuat server berikut bersama tas mahasiswa yang lain,” ujar Fauzan.
Kamera mini di dalam dompet
Pembantu Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang, Fauzan melanjutkan, para joki yang tertangkap selagi menjalankan aksi di kampusnya termasuk melengkapi diri mereka bersama kamera dikemas di dalam dompet. Kamera itu nantinya diarahkan ke soal ujian, lantas gambarnya dikirimkan ke operator. Selanjutnya, operator di sebuah area akan memberi tambahan jawaban dan memandu sang joki.
“Peserta yang telah membuka bersama joki perlu memberi tambahan tanda jikalau mereka telah siap mengerjakan. Sinyalnya batuk-batuk, jikalau mereka telah batuk tanda peserta siap,” jadi Fauzan.
Menurut Fauzan, seorang joki didampingi satu operator yang bekerja dari sebuah hotel. Mereka termasuk menggunakan kode jawaban, seperti ayam artinya A, bebek maksudnya B.
Handy Talky taruh di belahan payudara
Pembantu Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang, Fauzan mengatakan, modus lain yang dilaksanakan para joki berikut cukup sederhana, yakni menggunakan perangkat komunikasi radio Handy Talky. Seorang peserta perempuan kedapatan memasang unit HT-nya di antara belahan payudaranya. Petugas sukses menangkap yang bersangkutan.
“Peserta memasang di antara payudara. Modus ini masih seperti yang lama, menjadi bisa langsung dideteksi,” ucap Fauzan.